Partisipasi Ruang Gizi di PF Muda 2020 dan Kembali Coba di 2021


Partisipasi Ruang Gizi di PF Muda 2020 dan Kembali Coba di 2021


Partisipasi 2020 dengan Proposal Kreasi Bersama Untuk Makanan Tambahan Lokal
M. Sadli Umasangaji 
Komunitas Ruang Gizi - Gizisme


Latar Belakang

Masalah gizi yang dimaksud meliputi masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Masalah kekurangan gizi yang mendapat banyak perhatian akhir-akhir ini adalah masalah kurang gizi kronis dalam bentuk anak pendek atau "stunting" (untuk selanjutnya digunakan istilah "anak pendek"), kurang gizi akut dalam bentuk anak kurus ("wasting").

Wasting atau yang selanjutnya disebut kurus adalah indikasi kekurangan gizi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB akibat dari terjadinya dalam waktu singkat sebuah peristiwa yang bersifat akut seperti kelaparan dan wabah penyakit yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Balita kurus adalah balita dengan status gizi kurus berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB dengan nilai z-score <-2 SD sampai dengan -3 SD. Balita Sangat Kurus adalah indikator BB/PB atau BB/TB dengan nilai z-score <-3 SD.

Data di Indonesia berdasarkan Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2017 menunjukkan Balita Sangat Kurus sebanyak 2.8% dan Balita Kurus sebanyak 6.7% atau Balita Sangat Kurus + Kurus sebanyak 9.5%. Hasil Riskesdas Tahun 2018 menunjukkan Balita Sangat Kurus sebanyak 3.5% dan Balita Kurus sebanyak 6.7% atau Balita Sangat Kurus + Kurus sebanyak 10.2%. Data di Maluku Utara berdasarkan Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2017 menunjukkan Balita Sangat Kurus sebanyak 2.7% dan Balita Kurus sebanyak 7.6% atau Balita Sangat Kurus + Kurus sebanyak 10.3%.

Kondisional seperti ini membuat Balita Kurus membutuhkan makanan tambahan. Terutama makanan tambahan dengan pangan lokal. Makanan lokal adalah bahan makanan atau makanan yang tersedia dan mudah diperoleh di wilayah setempat dengan harga yang terjangkau. Pangan lokal merupakan produk pangan yang telah lama diproduksi, berkembang dan dikonsumsi di suatu daerah atau suatu kelompokmasyarakat lokal tertentu. Umumnya produk pangan lokal diolah dari bahan baku lokal, teknologi lokal, dan pengetahuan lokal pula. Pangan lokal biasanya dikembangkan sesuai dengan preferensi konsumen lokal pula. Pangan lokal ini berkaitan erat dengan budaya lokal setempat yang berasal dari dalam negeri.

Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, kami ingin melakukan projek sosial dengan tujuan:

1. Pemberian Makanan Tambahan Lokal Pada Balita Kurus, Pendek dan Kurang Selama 30 Hari atau 90 Hari (1-3 Bulan).

2. Memberdayakan kader posyandu untuk melakukan makanan tambahan lokal.

3. Melakukan pemantauan berat badan balita kurus dan kurang pasca pemberian makanan tambahan.


Gambaran Singkat Kegiatan:

1. Pendataan Balita Kurus, Pendek, dan Kurang (atau <-2 SD) melalui Puskesmas sebagai mitra kerja.

2. Pengukuran Berat Badan awal dari Balita Kurus atau Kurang.

3. Target jumlah balita kurus dalam proyek sosial ini adalah 10 balita.

4. Meminta kesediaan kader posyandu setiap desa untuk membantu dalam membuat makanan tambahan dan rencana distribusi. Minimal 1-2 kader posyandu tiap desa.

5. Atau bila kader posyandu tidak bersedia, mencari ibu-ibu di sekitar desa untuk membantu memasak makanan tambahan.

6. Rencana pemberian makanan tambahan lokal 30-90 Hari atau 1-3 Bulan.

7. Melakukan pemantauan berat badan dan tinggi badan setelah intervensi makanan tambahan lokal.

8. Melakukan edukasi melalui pembuatan makanan tambahan sebagai proses kelanjutan.


Rencana Pelaksana Proyek Sosial:

1. Komunitas Ruang Gizi
2. Kader Posyandu
3. Ibu-Ibu di Sekitar Desa

Alat yang digunakan:

1. Alat masak seperti kompor, panci, loyang atau tempat kue
2. Alat antropometri seperti timbangan digital, lengthboard dan microtoise
3. Handphone atau Laptop untuk publikasi



Ukuran Keberhasilan

1. Tersedia kader posyandu atau ibu-ibu di sekitar desa yang membantu membuat makanan tambahan lokal.

2. Balita kurus pasca intervensi makanan tambahan lokal 75% memiliki kenaikan berat badan.

3. Penyebaran hasil kegiatan melalui media sosial dan menarasikan kegiatan melalui blog Ruang Gizi.

4. Adanya edukasi berkelanjutan untuk makanan tambahan lokal dan penyediaan media edukasi seperti leaflet dan sejenisnya.


Kreasi Bersama Untuk Makanan Tambahan Lokal

Ruang Gizi merupakan sebuah kreasi anak-anak muda dengan latar belakang pendidikan gizi. Ruang Gizi sendiri memiliki visi adalah menjadikan ruang gizi sebagai wadah untuk berkreasi, bergagasan, berliterasi dalam diskursus gizi. Beberapa misi dari Ruang Gizi adalah pertama, sebagai ruang kreasi dalam berkonten gizi di media sosial. Kedua, sebagai ruang kata, opini dan gagasan dalam diskursus gizi. Ketiga, sebagai ruang kreasi dalam obrolan-obrolan gizi kekinian. Keempat, sebagai ruang bergembira antara ahli gizi, petugas gizi dan semua pihak yang terkait dengan gizi dan kesehatan. Kelima, menarasikan kerja-kerja gizi di lapangan sebagai diskursus gizi. Beberapa program Ruang Gizi diantaranya Konten Gizi di Instagram, Blog Ruang Gizi, Ngobrol Ruang Gizi dan Kreasi Bersama di Masyarakat (Penanganan Masalah Gizi di Masyarakat). Salah satu kreasi bersama ini adalah pemberian makanan tambahan lokal pada balita kurus. Kreasi Bersama ini bertujuan pemberian makanan lokal, memberdayakan kader posyandu, dan pemantauan serta intervensi pada balita kurus. Beberapa Pegiat Ruang Gizi juga memiliki pengalaman dalam Nusantara Sehat, ini juga mendasari kami untuk mencoba menarasikan kerja-kerja kami di lapangan sebagai diskursus di blog Ruang Gizi.


Partisipasi Ruang Gizi di PF Muda 2020

PF Muda merupakan kreativitas prakarsa anak muda dalam menuntaskan isu-isu sosial melalui foto, video dan tulisan. Tujuan PF Muda menemukan young leader yang memiliki kepekaan sosial dan lingkungan dengan aksi-aksi solusi inovatif. Mengembangkan bakat dan hobi fotografi, videografi dan jurnalistik untuk menjawab isu-isu sosial lingkungan.

Inovasi sosial yang dilakukan Pertamina Foundation melalui program-program yang terintegrasi, fokus, berdampak luas, ramah lingkungan, serta dapat menginspirasi perubahan sosial. Disusun sesuai dengan tujuan organisasi untuk membantu masyarakat lebih mandiri dan sejahtera. Tahun 2020 tema dari PF Muda adalah “Aksi Sosial Kreatif Untuk Menjawab Isu-Isu Sosial dan Lingkungan”.

Program PF Muda merupakan ajang yang sangat menarik untuk diikuti, khususnya untuk para anak muda yang senang berkreatifitas atau berinovasi untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan tema “Aksi Sosial Kreatif Untuk Menjawab Isu-Isu Sosial dan Lingkungan”, program ini dapat menumbuhkan kepekaan anak muda Indonesia terhadap isu-isu yang sedang berkembang.

Di tengah pandemi yang masih melanda tanah air, program PFMuda dapat menjadi sarana bagi para anak muda dari rentang usia 15 sampai 35 tahun untuk membuat berbagai gerakan sehingga dapat meringkankan sedikit beban para masyarakat terkait hal-hal yang berubah sedemikian rupa akibat pandemi yang tak kunjung hilang. Mereka dapat mengembangkan bakat dan hobi fotografi, videografi, dan jurnalistik dalam kompetisi ini. Para peserta juga mendapat kesempatan untuk mewujudkan gagasan atau ide proyek sosial dengan bantuan pendanaan dan kedepannya menjadi young leaders dengan proyek sosial yang menginspirasi generasi muda lain.

Setelah penutupan pendaftaran Program PF Muda pada tanggal 4 Oktober 2020, tercatat terdapat total 1186 aplikan yang telah mendaftar. Selanjutnya, dilakukan seleksi yang ketat untuk mencari proposal yang memenuhi kriteria proyek sosial yang menarik, serta dilengkapi dengan foto atau video. Setelah dilakukan seleksi, didapatlah 108 proposal terbaik PF Muda, dan telah diumumkan pada akun instagram Pertamina Foundation @pertamina.foundation.

Di tahap selanjutnya, 108 tim proposal terbaik tersebut akan dijadwalkan untuk mengikuti tahap wawancara dengan juri-juri yang kompeten secara virtual. Wawancara akan dilaksanakan dari tanggal 3 sampai 5 November 2020. Dalam tahap ini, penting untuk seluruh tim agar mempersiapkan mental, dan tentunya mempersiapkan program-program mereka dengan matang di hadapan para juri. Untuk jadwal yang lebih detail, dapat dicek langsung di akun instagram Pertamina Foundation.

Kompetisi PFMuda ini akan memberikan hadiah bagi para tim yang terpilih, yaitu berupa dana dengan total lebih dari setengah miliar rupiah dan juga terdapat hadiah untuk masing-masing kategori terbaik berupa kamera dan laptop. Selain itu, para tim yang terpilih juga nantinya akan mendapatkan pengalaman dan pelatihan dari para juri maupun pelatih atau mentor yang terdiri dari sejumlah profesional muda berprestasi, akademisi, expertise, yang telah sukses membangun bisnis berbasis proyek sosial. Tidak ketinggalan juga akan ada dukungan dari public figure, seperti Maudy Ayunda yang telah berkolaborasi dengan Pertamina Foundation dalam program PF Muda, untuk sama-sama menuntaskan isu-isu sosial yang terdapat di Indonesia.

Kami lolos hingga 50 besar dari seleksi 108 peserta yang lolos dari 1186 peserta yang mendaftar. Kami hanya belum masuk dalam 18 besar.





















Partisipasi di Tahun 2021, Narasi Singkat Kelas Gizi Berdaya

Proposal Proyek Sosial PF Muda dengan Tema Umum: “Inovasi Generasi Milenial dalam Menuntaskan Isu-Isu Sosial”. Digitalisasi di berbagai lini terjadi di masa sekarang ini. Massifikasi tentang digitalisasi ini berjalan dengan begitu cepat. Mulai dari pengguna jasa transportasi, belanja kebutuhan, keuangan, respon kebijakan publik, donasi sosial, kegiatan sosial, bimbingan belajar pendidikan dan lainnya. Sebelum lebih jauh membincang digitalisasi. Ketika kita searching misalnya ada kueri yang membagi soal digitalisasi ini yakni digitisasi, digitalisasi dan transformasi digital. Dan tentu kejadian pandemi covid 19 telah menjadi proses akselerasi yang paling nyata dalam penggunaan sarana-sarana digital atau media digital ini.

Digitalisasi mungkin tidak hanya berkaitan dengan pengubahan sarana menjadi kepada penggunaan teknologi. Di era saat ini kemungkinan pengertian digitalisasi juga erat kaitannya dengan platform penggunaan internet. Misalkan yang dipandang sebagai analog itu seperti video di dalam kamera, buku, foto di handphone, arsip dokumen, dan lainnya. Maka proses digitalisasi itu menjadi pengunaan terhadap platform atau media atau sarana website tertentu yang mengubah bahan-bahan analog tersebut menjadi lebih mudah digunakan atau dikonsumsi baik sebagai individu maupun publik.

Maka digitalisasi ini erat kaitan dengan media digital dan media sosial. Media digital merupakan penggunaan model distribusi konten dengan penyebaran yang bersifat cepat. Penggunaan distribusi konten ini bisa menggunakan media sosial tentunya. Konten yang dibuat oleh pengguna akan semakin populer pada saluran media digital dan media sosial. Munculnya teknologi-teknologi baru akan mengubah sarana untuk menyalurkan kreativitas.

Kami sebagai anak-anak muda yang memiliki latar pendidikan gizi mencoba membuat sebuah platform bernama Ruang Gizi – Gizisme dengan menggunakan media sosial seperti instagram dan facebook. Kami juga memiliki website dengan domain gizisme.com. Kami dalam hal ini menghadirkan konten-konten tentang gizi.

Ruang Gizi sendiri memiliki visi adalah menjadikan ruang gizi sebagai wadah untuk berkreasi, bergagasan, berliterasi dalam diskursus gizi. Beberapa misi dari Ruang Gizi adalah pertama, sebagai ruang kreasi dalam berkonten gizi di media sosial. Kedua, sebagai ruang kata, opini dan gagasan dalam diskursus gizi. Ketiga, sebagai ruang kreasi dalam obrolan-obrolan gizi kekinian. Keempat, sebagai ruang bergembira antara ahli gizi, petugas gizi dan semua pihak yang terkait dengan gizi dan kesehatan. Kelima, menarasikan kerja-kerja gizi di lapangan sebagai diskursus gizi. Beberapa program Ruang Gizi diantaranya Konten Gizi di Instagram, Blog Ruang Gizi, Ngobrol Ruang Gizi dan Kreasi Bersama di Masyarakat (Penanganan Masalah Gizi di Masyarakat). Kami memiliki motto, Berkarya, Berkreasi, Bergembira.

Sebelumnya kami pernah mengikuti PF Muda 2020 dengan proyek sosial bernama Kreasi Bersama Untuk Makanan Tambahan Lokal. PF Muda 2020, kami hanya mampu lolos dalam 50 besar. Di tahun 2021, kami mencoba kembali mengikuti PF Muda dengan membawa proyek sosial bernama Kelas Gizi Berdaya. Kelas Gizi Berdaya ini coba kami buat dalam menjawab tantangan virtual. Sekaligus melanjutkan kegiatan-kegiatan konten kami tentang gizi baik di instagram maupun website. Kelas Gizi Berdaya ini coba kami bagi dalam 3 kelas virtual yakni Kelas MP-ASI, Kelas Produk Gizi, dan Kelas Menulis Gizi. Kelas MP-ASI sebagai bentuk kelas sosial yang berbagi dengan masyarakat pada umumnya. Kelas Produk Gizi dan Kelas Gizi Menulis Gizi sebagai kelas pengembangan untuk profesi kami sekaligus sebagai program yang kami harapkan bersifat berkelanjutan untuk menjawab tantangan gizi di masa-masa mendatang.








Tidak ada komentar

Ruang Gizi - Gizisme. Diberdayakan oleh Blogger.